Kisah seorang anak manusia,
ada hal yang entahlah menurutku membuatnya takut sehingga dia terlalu over protektif dengan apa yang dimilikinya. Bukan berupa benda tapi seseorang, rasa takut kehilangan yang membuatnya begitu possesive. Mungkin rasa takut kehilangan miliknya sebagaimana dia dulu mengambilnya, rasa takut bahwa karma akan datang padanya.
Secara bahasa, menurut Muhammad Ali dalam kamus bahasa Indonesia Modern Karma adalah segala perbuatan manusia ketika masih hidup di dunia. Tapi secara umum orang menganggap karma sebagai suatu balasan yang didapat dari perbuatan yang pernah dilakukan. Tetapi dalam kamus Islam tidak ditemukan karma.
Menurut saya yang ada hanyalah keadilan Allah, yang mana setiap perbuatan yang dilakukan sebesar jarrah pun akan mendapatkan balasan perbuatan baik maupun buruk. Jadi, ketika kita pernah berbuat buruk maka yang kita dapatkan adalah keadilan dari Allah. Yaitu suatu saat kita akan merasakan hal yang sama buruk atau lebih buruk dari apa yang pernah kita perbuat. Dan sebaliknya begitu pula dengan perbuatan baik. Sekecil apapun itu suatu saat kita akan menikmati buah nikmatnya. Bahkan jika kita melakukan sebuah kebaikan kecil maka Allah akan membalasnya dengan kebaikan yang lebih besar lagi untuk kita. Yakinlah pada-Nya.
Tidak ada ruginya berbuat baik, yang terjadi adalah terciptanya suatu kebahagiaan. Kebahagiaan karena telah melakukan sesuatu yang mulia yang dapat membuat orang lain gembira, dan terutama membantu sesama adalah ibadah. Dan ketika kita berbuat kekhilafan maka sikap terbaik adalah bertaubat dan mohon ampun kepada Allah agar perbuatan itu tidak terulang lagi. Ketika kita menyakiti orang lain, coba ubah posisi kita sebagai orang yang disakiti tentu kita tidak ingin merasakannya. Dengan harapan kita tidak akan melakukannya.
Wallahua'lam bishawab, hanya Allah yang Maha Tahu segala kebenarannya. Dari Allah kembali ke Allah. Segala sesuatu terjadi atas izin-Nya.
Feed2PDF: Konversi RSS Feed Ke PDF
14 tahun yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar